IN MINIMUM WEIGHT BUT MAXIMUM UTILITY DALAM PELATIHAN EL

IN MINIMUM WEIGHT BUT MAXIMUM UTILITY DALAM PELATIHAN EL
Oleh Yus Ceper ( Asesi Certified Grade Utama BNSP Bidang Outbound Programing)

Judul ini mengingatkan saya saat saya memulai belajar dengan serius tentang teori dan bekal dasar melakukan perjalanan pendakian gunung serta jenis petualangan lainnya sebagai acuan di saat melakukan perjalanan panjang kita cukup mengatur perlengkapan dan bekal perjalanan khususnya peralatana yang berat agar berat beban ransel atau Backpack yang kita panggul menjadi ringan, namun ketika waktunya apa yang akan kita gunakan tersedia (utility atau manfaat). jadi dengan dasar ingatan itulah saya membuat sebuah kutipan ini sambil menerawang saat saat saya memulai langkah awal sebagai pelaku kegiatan pelatihan yang di mulai dari mengajar di dalam lingkungan kampus saya sendiri sebagai seorang anggota organisasi Mahasiswa PEncinta alam dan juga seorang aktifis organisasi kesenatan Mahasiswa di Jakarta di tahuan 89 an. sampai ke dalam yang kemudian aku kenal awalnya adalah ' PELATIHAN MANAJER DI ALAM TERBUKA" yang kemudian mendengar serta membaca tulisan seorang Trainer di harian Kompas yang berjudul OUTBOUND ( yang aku sadari aku sedang barada dalam sebuah zona bernama tersebut; Outbound). hingga kemudian aku memperoleh sebuah copy an buku dari sang tokoh dunia outbound di Indonesia yang beliaua dalah guru saya hingga saat ini (Tony Dumalang). judul itu berjudul " the Theory Of Experiential Education dan satu lagi berjudul ' The safety Practice for adventure Program". itu di tahun 1998an kl tidak salah.tepatnya.

Dari buku itu kemudian aku bertemu seorang kawan yang hingga saat ini sama sama berada dalam tingkat ahli yang sama di bidang Experiential learning (sdr Ambar Pratikno- mapala Gunadharma). yaitu berbagai macama berupa permainan (game) kerja sama dan personal aktifitas guna meningkatkan kinerja dan karakter pribadi seseorang. detik demi detik hingga tahun demi tehun telah aku lalui dengan karakter dan dinamika permainan yang aku terus meningkatkan "perbendaharaan tools yang saya miliki hingga menjadi satu lembaga pelatihan atau di kenal dengan sebuta "provider" yang memiliki peralatan terlengkap saat itu ( sakarang mungkin sudah terkalahkan dengan yang lainnya). mengapa aku mengejar sebegitu banyaknya peralatan tersebut. tentunya demi mencari dasar "primer" dapur usaha saya serta melengkapi kesempurnaan "melayani" pelanggan saya (alhamdulillah mungkin lebih sudah dari 1.200 pelanggan) sejak tahun 2.000an itu. 

Sejatinya kalau boleh jujur pada hati sendiri. karena satu kelemahan saya adalah 'ketidak sempurnaan dalam team dan staf saya di bidang Public speaking dan pemahaman keilmuan secara teori dasar Manajemen dan psikology serta layanan lainnya yang berkorelasi dengan bidang usaha ini yaitu Experiential Learning Program. apa hubungannya dengan alat yang cukup banyak ??. Jelas aku memerlukan kebutuhan atas peralatan tersebut. karena lemahnya skill khususnya SOft dan Meta dalam team "tank" usaha saya. menjadikan saya berupaya keras mencari solusi jitu guna menghadapi persaingan usaha dan merebut pasar.


Mungkin kutipan di atas yang aku temukan dalam perjalanan yang tidak ku sengaja di sebuah majalah yang saya lupa deari majalah apa, menyadarkan aku untuk melakukan hal berkaitan dengan "melengkapi ransum pelayanan pelanggan usaha saya bersama team". ya demi menjadikan pelipat gandaan hasil "dapur" primer tentunya. yang memang saat di tahun era 2006 an itu kegiatan outbound dengan jenis "permainan" (saya kasih tanda kutip ya) masih minim trend dan masih bisalah saya bersaing dengan yang sebesar provider terkemuka di Tanah air khusus di tanah Jabodetabekm Banten dan Bandung bahkan sampai ke Bali lombok saat itu. 

Namun dinamika trend makin laur biasa bertumbuh pesat pebisnis yang berlabel " lembaga Training SDM, Tour Travel, Provider dan Event Organizer saat ini sudah tidak terhitung..mungkin begitu mudahnya mencotek alias copas, cuma ambil kamera HP lalu rekam di satu lokasi wisata atau di dalam halaman (Backyard) hotel di mana saat ada event, atau ada pelatihan, atau ada gathering, atau ada acara LDK sekalipun sudah terasa "ah  gampel" cuma bikin alat juga 'GUE bisa".kemudian cuma punya "semangat luar biasa" saja lalu pelajanri sudah jadilah 'GUE seorang Trainer ( ada di sablonan baju seragamnya soalnya, bahkan tulisan Pelatih, atau kerennya "Facilitator" bahkan wow 'TRAINER". bersukurkah kita saat hari ini saya melihat perkembangan pesat bak "pesawat tempur nya om Iwan fasl"? bisa mengakui kah dan menjawab "Iya atau tidak munafik menjawabnya ' Oh NO ,,,, atau bahkan ketika yang meno menohok kepala saya ketika para ' beliau-beliau itu menebarkan benih 'Chauvinisme"  yang berarti  cuma ' gue yang hebat !!! elo sih kagak ada apa apanya..oh my god.
 
Tetapi tulisan ini mengerucutkan agar ke judul diatas adalah lebih ke arah memberikan kepuasan dengan menggunakan peralatan yang sedikitkah atau menggunakan peralatan yang buanyak kah?. Pastilah  teman-teman pembaca juga akan menjawab ;..ya sesuai judul dan tema atau contens nya lah. Nah bisa juga iya dan bisa juga ngak sih menurut saya. pernah ketika tahun 2000 an masih trend nya para pelaku outbound dan pendaki sering kumpul sambil lari sore seminggu dua kali di kawasan GBK senayan di pintu tujuh sebagai pangkalan "pasukan lapangan siap tempur" di bidang petualangan dan juga atlit petualangan saat itu.



Komentar