Entah ....

Entah..apa yang ada di benak ku..telinga ini begitu indah menerima retorika manis terucap dari speaker layar laptop atas meja kerjaku. Dalil dalil yang entah dari mana kau torehkan dalam tampilang di layar monitor di hadapanku. Sehingga ku salin yang memang "ruarrrr biasa (istilah yang sering tertulis belakangan di grup grup whatsapp atau medsos lainnya sebagai pujian bagi seseorang). Dalili itu lagi lagi tersebut sebuah referensi yang entah dari mana kau dapatkan itu.. apakah itu valid atai tidak tapi entah mengapa tetap aku salin. Karena memang ku anggap bagus.. entah sudah berapa lembar aku tulis dari buku satu hingga sekaramg ke buku ke tiga dalam entah halaman buku ini tersisah berapa lagi. Entah kapan aku harusnsegran menuju toko buku untuk membeli buku agenda atau timeplan booknke empat..entah.
Entah aku mulai berpikirnsiapa sih kalian?. Entah dari mana asal kalian? Entah siapa kalian. Apa kah memang yang engkau spaikan itu berkorelasikan dalam hidup dan rumah tangga kalian.. entah. 
 
Jujur aku pernah sedemikian indahndalam berucap sebelum vicky memulai dalam bahasa retorika inik yang memamg kalau mau secara objektif memang indah penuh kesempatan bagi orang lain yang mau menggunakan aliran darah otak setiap oarang tuk berpikir mininal berolah gerak urat di dalam batok kepala kita untuk megolah tatanan susunan temuan makna yang tepat dan pass atas ucapan sang vicky yang hebat menurut aku itu. Ketika aku duduk di meja kantin kampusnyang aku banggakan karena kau menemukan sejatinya diri ku sampai sekarang. Saat itu aku seorang aktivis di duanorganisasi kemahasiswaan bernama senat mahasiswa yang aku memegang posisi wakil ketua dua atau kabid setingkatnyam dannjuga organisasi mahasiswa pencinta alam. Belum lagi selepas kuliah aku yang tidak pernah langsung pulang karena aku takut "di usir orang tuaku jika pulang di bawah jam sembilan malam" atau pintunkamar ku tiba-tiba akan secara automatis menjadi terkunci. Jika pulang di jam 9 malam minus.
 
Entah sampai berapa kartu mengisi komparasi dompetku sebagai tanda aku seorang aktifis banyak organisasi yang aku begitu penuh serius menyempurnakan kemampuanku baik menulis dan memimpin banyak kepala dengan karakter yang konon lebih dari 81 lebih karakter manusia. Saat itu. Entah pula kini setelah aku duduk di kursi sang "owner" usaha yang sudah berjalan sejak tahun dua ribu ini kurang tiga tahun menjadikan aku bak seorang yang tidak mampu lagi untuk menjadi singa panggung..entah karena pengalaman yang pernah aku torehkan dinhadapa rekan jika " si singa panggung yang kaya pengalaman dalam organisasi dan hakan pernah menduduki kursi kepala cabang wilayah Bogor sukabumindan Cianjur di sebuah perusahaan farmasi terkemuka yang menempati posisi ke tujuh sebagai perusahaan terlaris saat itu yang tentunya berdiri dan berbicara di hadapan puluhan bajkan ribuan orang sudah pernah aku lakukan dengan penuh bekal dasar kuat yang entah halaman berapa.

Komentar