Ibarat memandang essay foto

Ibarat memandang essay foto , adalah sebuah ungkapan yang ku tuliskan di sini dalam menyikapi banyaknya perdebatan dan pertikaian yang di sebabkan oleh sebuah tulisan di beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram dan sebagainya. terhadap kemarahan dan kesedihan seorang yang menulis di dalam statusnya yang kemudian memunculkan reaksi dan sikap respons dalam komen balasan dari teman dan orang lain yang sekedar kenal hanya di dunia maya seperti Facebook atau Ig.

Miris memang..banyak di antara pengguna Facebook dan IG yang semula sebagai sahabat dekat bahkan sejak lahir hingga dewasa bahkan tua usia, menjadi saling bermusuhan atau menjadi dingin ( baca; musuhan tapi tergur sapa). kenapa hal ini bisa terjadi. bagi saya dalam tulisan saya ini tidak akan mengupas dari sisi teoritis yang di dasari dalil dan referensi manapun yang saya pastinya tidak hapal dalil mapun referensi tokoh baik teori Psikologi, teori filosofi pergaulan, teori filosofi fotografi (loh, kok fotografi?- karena saya libatkan ini agar masih sesuai dari judul di atas). Atau juga teori dari para ahli filsuf Experiential education dan learning yang aku dalami sebagai mengenal tentang teori cara belajar manusia yang di sebut dengan learning Style Inventorynya dari David Kolbs.  di mana di dalam hasil penelitian yang di lakukan oleh beliau (david Kolbs) bahwa ada 4 yang beliau kupas dengan mudah guna mengenal siapa diri kita dan siapa mereka dari sebuah test yang saya pernah ikuti dalam satu pelatihan bersama Asosialasi experiential Learning Indonesia (AELI) Pusat  mengenai satu kreasi dari seorang Tokoh Experiential Learning yaitu David Kolbs yang mengupas metode learning style Inventory itu di tahun 2016. Di salat satu Camp pelatihan milii seorang pendiri AELI yang juga pemilik Plopor adventure Camp mas enda Mulyanto di bilangan Ciawi Bogor.

Di dalam pelatihan itu aku mendapatkan materi


Komentar