ku di lahirkan di jakarta tepatnya di bilangan Menteng Jakarta Pusat. di sebuah rumah sakit di seputaran kawasan pemukiman Menteng yang dahulu cukup terkenal dan di kenal sebagai rumah sakit mewah saat itu (entah bagaimana di hari ini ???) yaitu di sebuah RS bersalin "Jalan Sawo" di bilangan Kawasan Menteng Jakarta Pusat.
Semasa kecil ku hingga sekolah Taman Kanak2 ku hidup di bilangan jalan Gondangdia Lama Dalam nomor 9, dimana saya sempat menyelesaikan tingkat Taman Kanak2 saya di sekolah Taman Kanak-kanak yang era itu cukup ternama yaitu "Cut Mutiah" yang berada di dalam lingkungan Mesjid "Cut Mutiah" berseberangan dengan kediaman Jendral Besar Nasition, yang dipimpin seorang Tokoh Pendidikan masa itu yg sering tampil di layar TVRI beliau adalah Ibu Nibras (seorang tokoh pendidikan anak) sekolah TK ku berdekatan sekali dengan stasiun Kereta Api Gondangdia dan Pasar Boplo menteng.
Hingga masuk ke Sekolah Dasar, aku di sekolahkan di Sekolah Dasar (SDN 01) Asem Lama kawasan Kebon Sirih (kini sebelah gedung d/h Bimanta, sekarang GEdung tinggi Megah MNC punya ). Namun tak seberapa lama karena harus ikut perpindahan Orang tua saya ke Sebuah Perumahan Instansi Pemerintah Sekretariat Negara RI yang berlokasi di Daerah Sunter Agung Podomoro. dimana hingga usia saya mencapai 30 tahun , sejak usia Kanak2 ku menghabiskan masa2 kecil sebagai seorang raja kesayangan orang tua ku.
Sejak kecil saya sangat senang akan hal-hal bersifat pengetahuan, apalagi dalam kaitannya terhadap ilmu2 sosial. termasuk saat ku masuki tahapan menjadi seorang Mahasiswa, yang walaupun hanya dari sebuah Perguruan Tinggi dimana swasta di Jakarta di Bilangan Kalimalang Jakarta Timur, dan bukanlah perguruan tinggi yang memiliki prestasi baik bahkan hanya menjadi cemo'ohan orang lain terutama : beredarnya penolakan akan lulusan kampus saya ini". Namun saya tetap mensyukuri karena terbukti pada akhirnya, di masa-masa perkuliahanku, ku sangat aktif mengunjungi beberapa perpustakaan di Jakarta sesaat sepulang kuliah atau sengaja mengatur jadwal untuk mengunjunginya , seperti
- Perpustakaan Nasional di Salemba
- Perpustakaan Bristish Library di Kawasan Senayan
- American Library.
Bahkan sering sekali mampir ke kawasan Kemayoran (dulu daerah sekitar Bioskop Rahayu, sebuah bioskop rakyat dengan film film Horor susana dan juga silat atau film kungfunya hehehehe) yang di seberangnya terdapat sebuah Toko kecil mungil oelh sang penjual bapak tua yang menjual buku2 tua dan lapuk sebagai langganan saya. hingga akhirnya tak tau kemana lagi rimbanya itu kios dengan Bapak Tuanya berlogat Padang. Sampai sudah lebih dari 22 tahun ini ( tulisan ini sy torehkan) saya tak mengunjungi lapak nya lagi hanya beberapa buah buku-buku lama yang bukan komik tentunya , karena saya kurang menggemari komik. dan tahun 2012 lalu saya sempat lewat ke kedai buku tersebut..rupanya sudah tidak ada lagi !!. Mungkin sudah lanjut usia..sehingga tidak lagi berjualan..teriring persaingan Buku dengan Internet yang semuanya dapat di lihat , di samping BUDAYA BANGSA KU ini yang UNTUK URUSAN BUKU. adalah 'TIDAK ADA NOMOR URUTnya alias...GA PERLU!!!" DUH!!!! inilah bangsa ku. prinsipnya....adalah BANYAK KOK ORANG YANG AHIRNYA KAYA MATERI dari hasil TIDAK SEKOLAH.....apalagi baca buku. Cukup Punya Banyak Uang ,,lalu tinggal suruh orang pintar yang kerjain. EDANNNNN.
Jadi mana yang salah.. ORANG yang KAYA TAPI BODOH atau ORANG PINTAR Tapi
Miskin???? IT'S YOUR CHOICE deh ..pokoke. dan bagi gue ini.......Pokoknye..BUKU DAN
MEMBACA adalah harus menjadi bagian Jam dalam perputaran Jam dinding di rumah
ku.. termasuk keharusan Ketiga Anak ku...(Semua Laki2 dan Bakalan harus menjadi
Pria) yang harus menjadi lelaki pemberani...bukan sebagai pemberani untuk
berkelahi dengan orang lain atau memaksa perkelahian dengan orang lain..tetapi
sebagai pribadi lelaki pemberani pada DIRI SENDIRI untuk melihat DUNIA dan
BERANI BERUBAH,,, BERANI BERKORBAN DARI KENIKMATAN SESAAT.. BERANI BERBICARA DI
HADAPAN SATU JUTA MANUSIA... (biasanya Preman adalah pecundang dan pengecut
bila di hadapkan harus berbiara di depan 100 orang yang tidak di kenal)/banyak
kok...contohnya..merekalah sesungguh sugguhnya GEMULAI TERGAGAH !!!...
Teringat atas DOA SEORANG AYAH INDIAN....
Anakku
Tak seorang pun akan menolongmu di dunia ini.
Maka jelajahilah puncak-puncak gunung itu, dan kembalilah.
Hanya itu yang akan dapat membuatmu perkasa.
Anakku...
Ketahuilah bahwa tak seorangpun di dunia ini yang dapat
kau sebut sebagai sahabat sejati...
Tidak juga ayahmu, ibumu, bahkan saudara-saudaramu.
Tanganmu adalah sahabatmu...
Kakimu adalah sahabatmu...
Rambutmu adalah sahabatmu...
Pandanganmu adalah sahabatmu...
Suatu kali kau harus menghadapi seseorang yang
menganggapmu musuh.
Saat kau berhadapan dengan mereka, kau hanya perlu merasa
berani berada tepat di depan wajahnya
Kau harus siap bahwa mungkin ia akan merasa sakit atau
menang.
Saat itu kau harus percayalah bahwa sesungguhnya
keberanian bukanlah masalah menang atau kalah.
Suatu kali pula kau akan berada di tengah mereka yang
menderita.
Jangan pernah terlambat untuk membantu mereka melebihi
dari segala kemampuan yang kau miliki
Kita tak pernah tau, bahwa mungkin saja kemanapun kau
pergi, alam akan mendengar mereka bercerita sebuah kisah tentang dirimu.
Oleh karena itu, aku berkata padamu....
"Pilihlah jalan terjal mendaki itu, tapi bukan jalan
yang nyaman ini..."
("Petuah Seorang Indian kepada Anaknya" kutipan
dari "Going to The Mountain")
Dan hingga hari ini...inilah yang aku dapatkan dari
seorang ayahku walau tanpa kata dan ucapan di atas (aku temui sendiri saat
mempelajari jurus-jurus serius sebagai seorang penjelajah alam yang penuh
Intelektuality yang terbaik) dan ayahku ini lah yang mendidik ku membekas dalam
benak harianku.. (Haji Yusuf Ramdhani) seorang ayah tercinta yang loyal pada atasan dan
bertanggung jawab penuh pada Agama, keluarga serta cucu nya. Allah menempatkan
posisi dan Istana termewah pada papa Pasti ,aammmiinn. serata juga kepada seorang abah sebagai Guru besar
full sejuta persen terhadap keluargaku yang telah mendidik aku baik langsung maupun melalui ayahanda ku baik dari sejak aku lahir dan di beri nama Trisila yang berarti sederhana anak ketiga, beliau adalah soerang tokoh dan pahlawan Nasional Abah KH DR Idham Chalid yang begitu sayang dan peduli pada keluarga
ku, yang banyak menitipkan motivasi pada papah ku. dan layaklah abah sebagai
Pahlawan nasional yag kini wajah abah terpampang di sisi mata uang bernilai lima ribu rupiah dalam mata uang negara kita.
Dan Kini aku bersama ketiga lelaki anakku Daniswara,
maheswara serta Ranaswara...tumbuhlah dengan Tubuh penuh elemen keberanian dan
modern nak..yang lunak dalam gerak serta luwes dan berfikir dan super cepat
dalam mengambil keputusan.. berani maju dan berani sigap untuk kaya raya demi
keluarga kalian masing2..
' HIDUP HARUS BERIMAN..DAN BERIMAN SAJA TIDAK CUKUP NAK....PENDIDIKAN KALIAN ADALAH PENTING, DENGAN KEJUJURAN DAN MENGEDEPANKAN KINERJA..KARENA APAPUN ITU NAMANYA "DUIT DAN UANG' YANG PASTI MENGEJAR KALIAN...LIHATLAH KAKEK KALIAN DAN PAPAH KALIAN INI....... DI HARI INI !!!...AAMMMIINNN.
filosofinya nak yang harus kamu perhatikan dari seekor elang ini !!!
Salam dari kaki Gunung Gede dan Pangrango.
Komentar
Posting Komentar